Masalah Utama Membangun Bisnis UMKM
Membangun sebuah bisnis tentu saja selalu dihadapkan oleh masalah. Baik masalah kecil maupun besar. Namun sebagai seorang pengusaha harus mampu mengatasi masalah tersebut.
Tak terkecuali para pelaku UMKM di Indonesia. Hambatan dan masalah pasti akan dialami ketika pertama membangun, saat beroperasi, hingga usaha UMKM telah berjalan lama.
Sebelumnya telah dibahas tiga masalah utama dalam mengembankan UMKM. Kali ini akan dibahas kendala paling utama yang sering dikeluhkan pelaku UNKN di Indonesia.
Permasalahan modal nampaknyanmenjadi faktor pertama dalam masyarakat Indonesia untuk memulai bisnis. Ternyta masalah itu dapat di atasi jika pelaku UMKM bergabung bersama Titipku.
Titipku sebagai aplikasi pendukung UMKM di Indonesia menawarkan solusi permasalah modal. Bergabung bersama Titipku, kamu bisa mengajukan pinjaman dana (kredit) untuk mengembangkan usahamu. Selain itu Titipku juga menyediakan pinjaman kredit motor untuk memperlancar jalannya usaha.
Selain permasalahan modal, UMKM Indonesia juga mengalami keterlambatan dalam menggunakan platform digital.
Dilansir dari Detik.com Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi bicara revolusi industri 4.0 di Indonesia. Menurutnya baru 5% UMKM di Indonesia yang go digital dan harus ditingkatkan untuk menghadapi era tersebut.
UMKM di Indonesia menyerap 96% tenaga kerja dan berkontribusi 60% PDB (produk domestik bruto). Namun untuk menghadapi era Revolusi Industri 4.0 yang berbasis teknologi, maka perlu ada pengembangan karena baru 5% yang go digital.
Menurut Gati Wibawaningsih selaku Direktur Jenderal IKMA mengatakan pemanfaatan teknologi oleh UMKM salah satu permasalahan yang dihadapi dalam Making Indonesia 4.0 adalah UMKM yang tertinggal dalam pemanfaatan teknologi, melalui program ini, kami harap akan menjadi penghubung bagi IKM untuk belajar bagaimana menggunakan platform digital untuk meningkatkan daya saingnya.
Pemanfaatan teknologi digital sangat potensial di Indonesia karena menurut Gati, dari data APJII menyebutkan tahun 2017 yang lalu pengguna internet di Indonesia mencapai 143,26 juta jiwa atau setara dengan 54,3 persen dari total penduduk Indonesia.
Oleh karenanya Titipku hadir untuk mengentas permasalah UMKM Indonesia go digital. Dalam aplikasi Titipku pelaku UMKM dapat memasarkan produknya lebih luas lagi dibanding jika dipasarkan secara offline. Bahkan produknya dapat dipasarkan secara nasional maupun internasional.
Tak terkecuali para pelaku UMKM di Indonesia. Hambatan dan masalah pasti akan dialami ketika pertama membangun, saat beroperasi, hingga usaha UMKM telah berjalan lama.
Sebelumnya telah dibahas tiga masalah utama dalam mengembankan UMKM. Kali ini akan dibahas kendala paling utama yang sering dikeluhkan pelaku UNKN di Indonesia.
Permasalahan modal nampaknyanmenjadi faktor pertama dalam masyarakat Indonesia untuk memulai bisnis. Ternyta masalah itu dapat di atasi jika pelaku UMKM bergabung bersama Titipku.
Titipku sebagai aplikasi pendukung UMKM di Indonesia menawarkan solusi permasalah modal. Bergabung bersama Titipku, kamu bisa mengajukan pinjaman dana (kredit) untuk mengembangkan usahamu. Selain itu Titipku juga menyediakan pinjaman kredit motor untuk memperlancar jalannya usaha.
Selain permasalahan modal, UMKM Indonesia juga mengalami keterlambatan dalam menggunakan platform digital.
Dilansir dari Detik.com Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi bicara revolusi industri 4.0 di Indonesia. Menurutnya baru 5% UMKM di Indonesia yang go digital dan harus ditingkatkan untuk menghadapi era tersebut.
UMKM di Indonesia menyerap 96% tenaga kerja dan berkontribusi 60% PDB (produk domestik bruto). Namun untuk menghadapi era Revolusi Industri 4.0 yang berbasis teknologi, maka perlu ada pengembangan karena baru 5% yang go digital.
Menurut Gati Wibawaningsih selaku Direktur Jenderal IKMA mengatakan pemanfaatan teknologi oleh UMKM salah satu permasalahan yang dihadapi dalam Making Indonesia 4.0 adalah UMKM yang tertinggal dalam pemanfaatan teknologi, melalui program ini, kami harap akan menjadi penghubung bagi IKM untuk belajar bagaimana menggunakan platform digital untuk meningkatkan daya saingnya.
Pemanfaatan teknologi digital sangat potensial di Indonesia karena menurut Gati, dari data APJII menyebutkan tahun 2017 yang lalu pengguna internet di Indonesia mencapai 143,26 juta jiwa atau setara dengan 54,3 persen dari total penduduk Indonesia.
Oleh karenanya Titipku hadir untuk mengentas permasalah UMKM Indonesia go digital. Dalam aplikasi Titipku pelaku UMKM dapat memasarkan produknya lebih luas lagi dibanding jika dipasarkan secara offline. Bahkan produknya dapat dipasarkan secara nasional maupun internasional.
Comments
Post a Comment