Resep Rahasia Bubur yang enak dengan Pilihan Beras yang Tepat
Bubur ayam, mungkin sudah tak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia ya. Hidangan yang cocok untuk menu sarapan ini banyak dijumpai oleh pedagang keliling di pagi hari. Bahkan bubur ayam mungkin menjadi menu favorit sebagian orang untuk mengganjal perut di pagi hari.
Menu peranakan Tionghoa ini punya tekstur lembut dengan toppingnya yang beragam seperti ayam suwir, daun bawang, kacang goreng kupas, hingga kerupuk emping. Hmm sepertinya mantap!
Bubur ayam gampang, praktis dan mudah dimasak di rumah. Tapi ternyata jika kamu ingin memasaknya sendiri, kamu perlu hati-hati nih. Karena bubur nasi bisa saja encer atau berair jika dimasak dengan kurang tepat.
Mau tahu tips dan triknya supaya bubur buatan sendiri terasa nikmat? Berikut dilansir dari berbagai sumber:
Beras untuk bubur berbeda dengan beras nasi goreng, lho. Pilihlah beras berwarna cerah, tidak berbau, dan pulen, seperti anda memilih beras untuk buat nasi putih.
Sebab jika anda pakai beras pera, tekstur bubur akan cenderung pecah dan tidak menyatu dengan baik. Setelah mendapat beras yang sesuai, cucilah dengan air mengalir sebanyak maksimal tiga kali dan tiriskan.
Jika dibandingkan, bubur nasi Indonesia dan bubur nasi Tionghoa itu berbeda. Tekstur bubur Indonesia lebih kental, sedangkan bubur Tionghoa terasa lebih gurih.
Umumnya, takaran beras dan air kaldu untuk bubur Indonesia adalah 1:10 atau 1:12. Namun jika kurang yakin, anda bisa menambahkan air kaldunya secara bertahap. Misalnya untuk 75 gram beras, anda bisa masukkan 600 ml kaldu untuk merebus. Kalau berasnya sudah mulai pecah dan melunak, tambahkan lagi air kaldunya hingga kental sesuai selera.
Untuk penambahan garam, perhatikan jenis kaldu yang anda pakai. Kaldu ayam kemasan biasanya sudah terasa asin-gurih, sehingga tak perlu banyak-banyak garamnya.
Merebus beras dengan api besar belum tentu membuatnya cepat matang, ya. Kalau cepat menyusut memang benar, tapi tekstur bubur akan menggumpal kasar.
Oleh karenanya, rebuslah bubur dengan api sedang cenderung kecil supaya kaldunya menyusut perlahan. Dengan begitu, tekstur bubur juga terasa halus dan bisa matang sempurna.
Sama seperti memasak jenis bubur lain, bubur ayam bisa bertekstur kental dan halus jika terus diaduk saat proses rebus.
Aduk perlahan dengan sutil hingga biji berasnya pecah dan mengental patinya. Dengan begitu, bubur akan terasa kental dan butiran berasnya menyatu sempurna dengan air kaldu.
Nah merebus bubur dengan porsi sedang butuh 15-30 menit nih, jadi siap-siap meregangkan otot lengan demi tekstur yang sempurna, ya!
Bingung memilih beras yang cocok untuk masakan buburmu? Jangan khawatir, kamu bisa memilih-milih jenis beras sesuka hatimu di aplikasi Titipku.
Aplikasi yang mengusung produk UMKM Indonesia, termasuk produk sembako, ini bakal ngebantu banget saat kamu butuh membeli kebutuhan sehari-hari.
Program pasar yang diluncurkan Titipku juga bisa membantu kamu membeli kebutuhan pokok dalam satu pasar lho.
Makanya yuk, cobain Aplikasi buatan anak bangsa, download di sini!
Menu peranakan Tionghoa ini punya tekstur lembut dengan toppingnya yang beragam seperti ayam suwir, daun bawang, kacang goreng kupas, hingga kerupuk emping. Hmm sepertinya mantap!
Bubur ayam gampang, praktis dan mudah dimasak di rumah. Tapi ternyata jika kamu ingin memasaknya sendiri, kamu perlu hati-hati nih. Karena bubur nasi bisa saja encer atau berair jika dimasak dengan kurang tepat.
Mau tahu tips dan triknya supaya bubur buatan sendiri terasa nikmat? Berikut dilansir dari berbagai sumber:
1. Pilih beras yang tepat dan cuci dengan air mengalir
Beras untuk bubur berbeda dengan beras nasi goreng, lho. Pilihlah beras berwarna cerah, tidak berbau, dan pulen, seperti anda memilih beras untuk buat nasi putih.
Sebab jika anda pakai beras pera, tekstur bubur akan cenderung pecah dan tidak menyatu dengan baik. Setelah mendapat beras yang sesuai, cucilah dengan air mengalir sebanyak maksimal tiga kali dan tiriskan.
2. Perhatikan takaran air dan garam untuk bubur
Jika dibandingkan, bubur nasi Indonesia dan bubur nasi Tionghoa itu berbeda. Tekstur bubur Indonesia lebih kental, sedangkan bubur Tionghoa terasa lebih gurih.
Umumnya, takaran beras dan air kaldu untuk bubur Indonesia adalah 1:10 atau 1:12. Namun jika kurang yakin, anda bisa menambahkan air kaldunya secara bertahap. Misalnya untuk 75 gram beras, anda bisa masukkan 600 ml kaldu untuk merebus. Kalau berasnya sudah mulai pecah dan melunak, tambahkan lagi air kaldunya hingga kental sesuai selera.
Untuk penambahan garam, perhatikan jenis kaldu yang anda pakai. Kaldu ayam kemasan biasanya sudah terasa asin-gurih, sehingga tak perlu banyak-banyak garamnya.
3. Gunakan api sedang cenderung kecil supaya teksturnya halus
Merebus beras dengan api besar belum tentu membuatnya cepat matang, ya. Kalau cepat menyusut memang benar, tapi tekstur bubur akan menggumpal kasar.
Oleh karenanya, rebuslah bubur dengan api sedang cenderung kecil supaya kaldunya menyusut perlahan. Dengan begitu, tekstur bubur juga terasa halus dan bisa matang sempurna.
4. Aduk bubur hingga airnya menyusut
Sama seperti memasak jenis bubur lain, bubur ayam bisa bertekstur kental dan halus jika terus diaduk saat proses rebus.
Aduk perlahan dengan sutil hingga biji berasnya pecah dan mengental patinya. Dengan begitu, bubur akan terasa kental dan butiran berasnya menyatu sempurna dengan air kaldu.
Nah merebus bubur dengan porsi sedang butuh 15-30 menit nih, jadi siap-siap meregangkan otot lengan demi tekstur yang sempurna, ya!
Bingung memilih beras yang cocok untuk masakan buburmu? Jangan khawatir, kamu bisa memilih-milih jenis beras sesuka hatimu di aplikasi Titipku.
Aplikasi yang mengusung produk UMKM Indonesia, termasuk produk sembako, ini bakal ngebantu banget saat kamu butuh membeli kebutuhan sehari-hari.
Program pasar yang diluncurkan Titipku juga bisa membantu kamu membeli kebutuhan pokok dalam satu pasar lho.
Makanya yuk, cobain Aplikasi buatan anak bangsa, download di sini!
Comments
Post a Comment