Sering Dianggap Berbahaya Bagi Kesehatan, Ini Lho Tips Konsumsi Bubble Tea
Bubble tea atau olahan minuman teh dengan topping berupa bola kenyal berwarna hitam merupakan minuman kekinian yang populer di berbagai negara.
Kenyalnya bola tapioka dan racikan sirup serta susu ternyata menjadikan minuman ini sangat digemari oleh pecinta kuliner.
Berasal dari Taiwan, bubble tea atau boba tea kini mendunia, terutama di Amerika. Awalnya bubble tea dibawa oleh para imigran dari Taiwan yang tinggal di Amerika, mereka mulai memperkenalkan racikan teh manis yang dicampur dengan butiran tapioka hitam.
Tekstur tapioka yang kenyal, dan rasa manis dari racikan teh yang dicampur dengan susu, sirup manis, creamer.
Kini bubble tea telah menjadi bagian dari gaya hidup di Amerika, terutama di kalangan 'Asian-American' yang berada di sana.
Penyebarannya juga meluas hingga ke negara Asia lainnya, salah satunya Indonesia. Mulai bubble tea yang dijual mall, hingga yang di pinggir jalan.
Namun ternyata minuman terpopuler ini dianggap menjadi minuman paling tidak sehat di dunia.
Dilansir World of Buzz banyak ahli gizi yang mengklaim bahwa bubble tea merupakan minuman yang paling tidak sehat, karena mengandung gula tinggi dan lemak. Dua kandungan ini bisa berdampak buruk terhadap kesehatan, apalagi jika bubble tea diminum setiap hari.
Sebenarnya apa sih yang membuat minuman ini dikategorikan sebagai minuman paling tidak sehat? Yuk simak penjelasan melalui Alodokter.com di bawah ini:
Selain itu, mutiara tapioka kering yang merupakan komponen utama dari minuman ini juga memiliki kalori yang cukup tinggi, namun minim vitamin, protein, dan serat. Apabila sudah diracik menjadi bubble milk tea, 1 porsi standar (sekitar 475 ml) mengandung sekitar 38 gram gula dan 350-500 kalori.
Total kalori dalam 1 gelas bubble tea tersebut sudah melebihi batas asupan gula yang direkomendasikan oleh American Heart Association, yaitu 150 kalori per hari untuk pria dewasa dan 100 kalori per hari untuk wanita dewasa.
Sementara penjelasan melalui Detik.com, data dari Livestrong, satu gelas bubble tea terdiiri dari 279 hingga 317 kalori. Selain kalori yang tinggi, kandungan karbohidrat dalam minuman ini bisa mencapai 48 hingga 56 gram karbo, yang mengambil 40% dari asupan karbohidrat yang dianjurkan per harinya.
Dari total karbohidrat yang ada di bubble tea, 34 gram diantaranya mengandung gula. Sementara para ahli hanya merekomendasikan asupan gula sebesar 25 gram untuk wanita, dan 38 gram untuk pria per harinya.
Populer di Berbagai Negara, Bubble Tea Disebut Sebagai Minuman Tidak SehatFoto: iStock
Sementara asupan gula maksimun dalam sehari, hanya 50 gram. Di mana jika Anda mengonsumsi bubble tea, 68% asupan gula harian Anda akan dihabiskan oleh gula dari minuman kekinian ini.
Salah satu alasan lainnya mengapa bubble tea merupakan minuman yang tidak sehat, karena bubble tea memiliki asam lemak tak jenuh. Kandungan ini digunakan untuk meningkatkan rasa dan tekstur makanan, akan tetapi lemak ini memiliki efek negatif untuk tubuh.
Lemak ini mendorong tingginya kadar kolestrol jahat (LDL), menurunkan kadar kolestrol baik (HDL), se
1. Menyebabkan peningkatan berat badan
Sirup dan pemanis tambahan lain yang terdapat dalam bubble tea memiliki kandungan kalori yang tinggi, belum lagi kalori dari lemak pada susu. Semua itu dapat meningkatkan berat badan, kadar kolesterol, dan trigliserida.
Jika bubble tea terlalu sering dikonsumsi, bukan tidak mungkin obesitas bisa terjadi.
2. Meningkatkan risiko munculnya penyakit tertentu
Minuman bubble tea yang banyak mengandung lemak dapat menyebabkan penumpukan kolesterol dalam darah jika dikonsumsi terlalu sering. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung dan stroke.
Selain itu, kadar gula yang tinggi dalam bubble tea juga berperan dalam meningkatkan risiko terjadinya resistensi insulin, yang pada akhirnya dapat menyebabkan diabetes tipe 2.
Gula yang terdapat dalam bubble tea juga dapat mengganggu proses pembuangan asam urat dari dalam tubuh, sehingga meningkatkan risiko munculnya penyakit asam urat.
3. Menimbulkan gangguan pencernaan
Bubble yang terdapat dalam bubble tea berasal dari mutiara tapioka. Mutiara tapioka ini terkadang mengandung zat tambahan bernama guar gum. Guar gum membantu mutiara tapioka agar tetap menempel dan mengembang ketika direndam air.
Jika dikonsumsi terlalu banyak, guar gum dapat menyebabkan gangguan pencernaan, seperti perut kembung dan nyeri atau kram perut. Pada kasus yang sangat jarang terjadi, guar gum juga dikatakan dapat menyumbat saluran napas dan saluran cerna.
Bubble tea merupakan salah satu pelepas dahaga yang mungkin menjadi kegemaran Anda. Namun sekali lagi untuk mengingatkan, konsumsi minuman ini harus dibatasi karena dapat menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan. Guna mengetahui batasan konsumsi bubble tea sesuai kondisi kesehatan Anda, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.
Nah itu dia tips meminum bubble tea agar tetap menjadi minuman yang menyehatkan tubuh. Minuman ini banyak dijual oleh pelaku UMKM di Indonesia.
Beberapa penjual bubble tea bisa kamu jelajahi melalui Aplikasi Titipku. Nggak usah panas-panas an mencari penjual bubble tea, kamu tinggal duduk manis dan mencarinya melalui menu jelajah aplikasi Titipku.
Yuk mulai menjelajah!
Kenyalnya bola tapioka dan racikan sirup serta susu ternyata menjadikan minuman ini sangat digemari oleh pecinta kuliner.
www.alodokter.com
Berasal dari Taiwan, bubble tea atau boba tea kini mendunia, terutama di Amerika. Awalnya bubble tea dibawa oleh para imigran dari Taiwan yang tinggal di Amerika, mereka mulai memperkenalkan racikan teh manis yang dicampur dengan butiran tapioka hitam.
Tekstur tapioka yang kenyal, dan rasa manis dari racikan teh yang dicampur dengan susu, sirup manis, creamer.
Kini bubble tea telah menjadi bagian dari gaya hidup di Amerika, terutama di kalangan 'Asian-American' yang berada di sana.
Penyebarannya juga meluas hingga ke negara Asia lainnya, salah satunya Indonesia. Mulai bubble tea yang dijual mall, hingga yang di pinggir jalan.
Namun ternyata minuman terpopuler ini dianggap menjadi minuman paling tidak sehat di dunia.
Dilansir World of Buzz banyak ahli gizi yang mengklaim bahwa bubble tea merupakan minuman yang paling tidak sehat, karena mengandung gula tinggi dan lemak. Dua kandungan ini bisa berdampak buruk terhadap kesehatan, apalagi jika bubble tea diminum setiap hari.
Sebenarnya apa sih yang membuat minuman ini dikategorikan sebagai minuman paling tidak sehat? Yuk simak penjelasan melalui Alodokter.com di bawah ini:
Kandungan Nutrisi Bubble Tea
Bubble tea adalah minuman manis yang mengandung banyak gula. Pada minuman ini sering ditambahkan sirup, susu, perisa teh, serta topping, seperti agar-agar dan pudding, sehingga kadar gula, lemak, dan kalori yang terkandung di dalamnya cenderung tinggi.Selain itu, mutiara tapioka kering yang merupakan komponen utama dari minuman ini juga memiliki kalori yang cukup tinggi, namun minim vitamin, protein, dan serat. Apabila sudah diracik menjadi bubble milk tea, 1 porsi standar (sekitar 475 ml) mengandung sekitar 38 gram gula dan 350-500 kalori.
Total kalori dalam 1 gelas bubble tea tersebut sudah melebihi batas asupan gula yang direkomendasikan oleh American Heart Association, yaitu 150 kalori per hari untuk pria dewasa dan 100 kalori per hari untuk wanita dewasa.
Sementara penjelasan melalui Detik.com, data dari Livestrong, satu gelas bubble tea terdiiri dari 279 hingga 317 kalori. Selain kalori yang tinggi, kandungan karbohidrat dalam minuman ini bisa mencapai 48 hingga 56 gram karbo, yang mengambil 40% dari asupan karbohidrat yang dianjurkan per harinya.
Dari total karbohidrat yang ada di bubble tea, 34 gram diantaranya mengandung gula. Sementara para ahli hanya merekomendasikan asupan gula sebesar 25 gram untuk wanita, dan 38 gram untuk pria per harinya.
Populer di Berbagai Negara, Bubble Tea Disebut Sebagai Minuman Tidak SehatFoto: iStock
Sementara asupan gula maksimun dalam sehari, hanya 50 gram. Di mana jika Anda mengonsumsi bubble tea, 68% asupan gula harian Anda akan dihabiskan oleh gula dari minuman kekinian ini.
Salah satu alasan lainnya mengapa bubble tea merupakan minuman yang tidak sehat, karena bubble tea memiliki asam lemak tak jenuh. Kandungan ini digunakan untuk meningkatkan rasa dan tekstur makanan, akan tetapi lemak ini memiliki efek negatif untuk tubuh.
Lemak ini mendorong tingginya kadar kolestrol jahat (LDL), menurunkan kadar kolestrol baik (HDL), se
Dampak Mengonsumsi Bubble Tea Berlebihan
Mengonsumsi bubble tea secara berlebihan atau terlalu sering memiliki berbagai dampak buruk bagi kesehatan, antara lain:1. Menyebabkan peningkatan berat badan
Sirup dan pemanis tambahan lain yang terdapat dalam bubble tea memiliki kandungan kalori yang tinggi, belum lagi kalori dari lemak pada susu. Semua itu dapat meningkatkan berat badan, kadar kolesterol, dan trigliserida.
Jika bubble tea terlalu sering dikonsumsi, bukan tidak mungkin obesitas bisa terjadi.
2. Meningkatkan risiko munculnya penyakit tertentu
Minuman bubble tea yang banyak mengandung lemak dapat menyebabkan penumpukan kolesterol dalam darah jika dikonsumsi terlalu sering. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung dan stroke.
Selain itu, kadar gula yang tinggi dalam bubble tea juga berperan dalam meningkatkan risiko terjadinya resistensi insulin, yang pada akhirnya dapat menyebabkan diabetes tipe 2.
Gula yang terdapat dalam bubble tea juga dapat mengganggu proses pembuangan asam urat dari dalam tubuh, sehingga meningkatkan risiko munculnya penyakit asam urat.
3. Menimbulkan gangguan pencernaan
Bubble yang terdapat dalam bubble tea berasal dari mutiara tapioka. Mutiara tapioka ini terkadang mengandung zat tambahan bernama guar gum. Guar gum membantu mutiara tapioka agar tetap menempel dan mengembang ketika direndam air.
Jika dikonsumsi terlalu banyak, guar gum dapat menyebabkan gangguan pencernaan, seperti perut kembung dan nyeri atau kram perut. Pada kasus yang sangat jarang terjadi, guar gum juga dikatakan dapat menyumbat saluran napas dan saluran cerna.
Tips Mengonsumsi Bubble Tea agar Kesehatan Tetap Terjaga
Agar tidak berdampak buruk terhadap kesehatan, konsumsi bubble tea harus dibatasi. Ketika membeli bubble tea, pilihlah ukuran gelas yang paling kecil. Selain itu, minta kepada penjual untuk mengurangi jumlah gula, bubble, dan topping lainnya, seperti agar-agar atau puding.Bubble tea merupakan salah satu pelepas dahaga yang mungkin menjadi kegemaran Anda. Namun sekali lagi untuk mengingatkan, konsumsi minuman ini harus dibatasi karena dapat menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan. Guna mengetahui batasan konsumsi bubble tea sesuai kondisi kesehatan Anda, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.
Nah itu dia tips meminum bubble tea agar tetap menjadi minuman yang menyehatkan tubuh. Minuman ini banyak dijual oleh pelaku UMKM di Indonesia.
Beberapa penjual bubble tea bisa kamu jelajahi melalui Aplikasi Titipku. Nggak usah panas-panas an mencari penjual bubble tea, kamu tinggal duduk manis dan mencarinya melalui menu jelajah aplikasi Titipku.
Yuk mulai menjelajah!
Comments
Post a Comment