Mengulik Gaya Tema Rustic, Menyulap Yang Lusuh Jadi Unik Kekinian
Gaya Rustic mungkin sudah tak asing lagi di telinga para milenials ya. Rustic sendiri sekarang sedang menjadi salah satu gaya yang lagi ngehits banget.
Yap, tema Rustic memang salah satu tema alternatif yang lagi naik daun akhir-akhir ini. Tema Rustic bisa kamu gunakan untuk di aplikasikan ke berbagai hal. Dan asiknya lagi, tema Rustic ini enggak menghabiskan budget terlalu banyak.
Kamu bahkan bisa menggunakan barang-barang bekas yang tidak terpakai di sekitar kamu, atau barang yang bisa kamu bikin sendiri untuk di aplikasikan ke tema Rustic ini.
Rustic dalam bahasa Indonesia berarti ‘berkarat’ atau tua, dan memiliki permukaan yang kasar karena tidak di-finishing dengan baik.
Jika dibayangkan, rustic menghadirkan kesan yang lusuh, jelek, dan tidak enak dipandang. Tetapi jangan salah, rustic kini justru menjadi tren desain interior.
Menurut arsitek Probo Hindarto, gaya rustic bisa diartikan sebagai gaya dalam desain arsitektur dan interior, yang menitikberatkan kesan alami, dari material yang tidak dihaluskan, seperti kayu, batu, logam, dan sebagainya.
Menurut sejarahnya, pada era Romawi hingga Renaisans, gaya rustic lebih memusatkan diri pada finishing fasad dengan bebatuan yang teksturnya kasar dan kontras, lengkap dengan ornamen pendukung yang dapat mempercantik sebuah ruangan rumah.
Di abad ke-18, ciri unfinished gaya rustic diaplikasikan melalui material kayu yang dilapisi pasir hingga menyerupai batu.
Berkembangnya ide dan kreasi, membuat rustic kini identik dengan elemen yang bentuknya tidak sama, acak, dan bertentangan dengan kerapihan, lewat material yang dibiarkan unfinished dan bertekstur kasar.
Setiap tema yang ada, pasti memiliki ciri khas nya masing-masing. Tema Rustic pun memiliki ciri khas yang membuat banyak orang suka dan menggunakan tema Rustic.
Dibawah ini adalah beberapa ciri umum dalam tema rustic yang dirangkum melalui paperipapero :
Penggunaan kayu banyak digunakan dalam tema Rustic. Namun yang membedakan, kayu yang digunakan adalah kayu yang terlihat ‘tua’, sehingga terkesan ‘usang’, namun tetap harus kuat. Kayu tua disini bukan berarti menggunakan kayu yang sudah dihingapi rayap, namun bisa menggunakan kayu yang tidak di finishing (Di cat/pelitur/amplas).
Kayu yang dipakai bisa merupakan kayu yang dibuat sedemikian rupa sehingga terlihat tua, maupun kayu yang memang sudah lama.
Warna kayu nya pun tidak harus selalu coklat, sering kali warna putih juga digunakan.
Bahkan bisa juga menggunakan warna-warna selain coklat dan putih.
Ciri lain dari tema Rustic adalah menggunakan warna yang tidak mencolok. Meskipun warna pucat, namun tidak berarti hanya sebatas warna putih, abu-abu, atau coklat saja, warna lain seperti biru, hijau, dan kuning pun bisa digunakan untuk tema Rustic, namun versi pucat nya yang dipakai.
Karena penggunaan warna pucat ini sesuai dengan konsep ‘usang’ yang ada pada tema Rustic.
Salah satu ciri unik dari tema Rustic adalah, kita bisa menggunakan barang bekas yang masih layak pakai untuk dekorasi. Hal ini dapat mengirit budget kita, sekaligus memanfaatkan barang-barang tak terpakai menjadi berguna.
Jika kebanyakan tema lainnya mengusung kesan mewah, rapi, dan kompleks, maka tema Rustic justru sebaliknya. Kesan yang ditampilkan dalam tema Rustic adalah alami, apa adanya, dan tidak berlebihan.
Suasana yang diharapkan dari tema Rustic adalah Kehangatan, sehingga jika kamu membuat acara dengan tema Rustic ini, harapannya adalah para tamu bisa berbaur dan enjoy dengan suasananya, tanpa rasa canggung.
Suasana yang diharapkan dari tema Rustic adalah Kehangatan
Yap, kamu ga salah baca, tema Rustic sering menggunakan bunga liar sebagai pemanis. Disaat tema-tema lainnya menggunakan bunga import, dengan warna yang menyala dan cantik, tema Rustic justru kebalikannya.
Beberapa bunga liar yang sering digunakan misalnya Hortensia (Hydrangea), Aster, Mawar Liar (Wild Rose), dan lain sebagainya.
Karena liar, harga bunga-bunga ini pun relatif jauh lebih murah daripada bunga import.
Tali tambang dan Tali Rami memiliki persaman. Selain sama-sama berwarna coklat, kedua jenis tali ini sama-sama memiliki serabut. Serabut inilah yang membuatnya menjadi unik. Tampilannya yang terkesan ‘berantakan’ menjadikannya cocok dipadukan dengan tema Rustic.
Kertas Kraft merupakan bahan kertas andalan dari tema Rustic. Kertas kraft merupakan kertas daur ulang, sehingga penampilannya tidak bersih seperti bahan HVS. Namun karena itulah, kertas kraft menjadi amat cocok dengan tema rustic, mulai dari dekorasi, undangan pernihakan, hingga packaging.
Kertas Kraft juga merupakan bahan yang digunakan oleh @paperipapero sebagai bahan Paper Box, karena ketebalan yang cukup (280 gsm) dan pasti nya membuat acara kamu makin terlihat Rustic.
Di Indonesia sendiri, tema Rustic sudah mulai populer di kalangan anak muda, karena kebanyakan dari mereka mulai bosan dengan tema-tema yang ada. Nah, tema Rustic ini bagai terobosan untuk mereka yang bosan dengan formalitas. Mereka mencari sesuatu yang lain, yang nyeleneh, dan lebih santai untuk acara mereka.
Daerah yang paling banyak mencari kata Rustic adalah Bali, lalu diikuti oleh Banten.
Tidak mengherankan, karena Bali memiliki lokasi outdoor yang eksotis sebagai venue wedding. Untuk dekorasi rumah pun, tema Rustic banyak di gunakan di Bali, karena atmosfer budaya nya yang kuat dan kental nya unsur seni di Pulau Dewata.
Di Banten pun masih banyak lokasi outdoor, karena itu banyak orang sekitar Jakarta yang memilih Banten untuk acara bertema Rustic.
Penggunaan kata Rustic sebagai judul buku pun sudah sejak tahun 1800-an. Trend nya sempat menurun di tengah 1900-an. Namun saat ini sudah mulai menunjukan peningkatan setelah tahun 2000, meski masih belum sebanyak tahun 1800-an.
Tema rustic yang syarat akan kreativitas ini ternyata dapat kamu temukan melalui produk-produk UMKM Indonesia lho.
Karena tema rustic biasa bersifat home made, UMKM Indonesia menghadirkan beberapa produk seperti produk pada pernikahan, diantaranya undangan, dekorasi, bahkan hingga gaun.
Selain itu produk interior yang bisa digunakan sebagai merenovasi ruangan bertema rustic juga dapat ditemukan lho.
Caranya tinggal download Aplikasi Titipku aja! Di sana ada banyak produk-produk UMKM Indonesia yang snagat berkualitas.
Cara mencari produk UMKM pada Aplikasi Titipku :
1. Kamu download Aplikasi Titipku di Google Playstore
2. Dari tampilan awal kamu bisa langsung mencari berbagai macam kategori produk
3. Kategori awal akan disuguhkan jenis produk seperti souvenir & kerajinan, makanan & minuman, bahkan ada juga produk sembako
4. pada bagian bawah terdapat juga pelaku UMKM yang telah terverifikasi, yang artinya sudah terpercaya sebagai mitra Titipku
Selamat mencoba dan pastikan gunakan produk UMKM anak negeri ya!
Yap, tema Rustic memang salah satu tema alternatif yang lagi naik daun akhir-akhir ini. Tema Rustic bisa kamu gunakan untuk di aplikasikan ke berbagai hal. Dan asiknya lagi, tema Rustic ini enggak menghabiskan budget terlalu banyak.
Modal utama nya cuma satu : Kreativitas
Kamu bahkan bisa menggunakan barang-barang bekas yang tidak terpakai di sekitar kamu, atau barang yang bisa kamu bikin sendiri untuk di aplikasikan ke tema Rustic ini.
Rustic dalam bahasa Indonesia berarti ‘berkarat’ atau tua, dan memiliki permukaan yang kasar karena tidak di-finishing dengan baik.
Jika dibayangkan, rustic menghadirkan kesan yang lusuh, jelek, dan tidak enak dipandang. Tetapi jangan salah, rustic kini justru menjadi tren desain interior.
Menurut arsitek Probo Hindarto, gaya rustic bisa diartikan sebagai gaya dalam desain arsitektur dan interior, yang menitikberatkan kesan alami, dari material yang tidak dihaluskan, seperti kayu, batu, logam, dan sebagainya.
Menurut sejarahnya, pada era Romawi hingga Renaisans, gaya rustic lebih memusatkan diri pada finishing fasad dengan bebatuan yang teksturnya kasar dan kontras, lengkap dengan ornamen pendukung yang dapat mempercantik sebuah ruangan rumah.
Di abad ke-18, ciri unfinished gaya rustic diaplikasikan melalui material kayu yang dilapisi pasir hingga menyerupai batu.
Berkembangnya ide dan kreasi, membuat rustic kini identik dengan elemen yang bentuknya tidak sama, acak, dan bertentangan dengan kerapihan, lewat material yang dibiarkan unfinished dan bertekstur kasar.
CIRI-CIRI TEMA RUSTIC
Setiap tema yang ada, pasti memiliki ciri khas nya masing-masing. Tema Rustic pun memiliki ciri khas yang membuat banyak orang suka dan menggunakan tema Rustic.
Dibawah ini adalah beberapa ciri umum dalam tema rustic yang dirangkum melalui paperipapero :
Banyak Menggunakan Kayu yang Terlihat Tua dan Kasar
Penggunaan kayu banyak digunakan dalam tema Rustic. Namun yang membedakan, kayu yang digunakan adalah kayu yang terlihat ‘tua’, sehingga terkesan ‘usang’, namun tetap harus kuat. Kayu tua disini bukan berarti menggunakan kayu yang sudah dihingapi rayap, namun bisa menggunakan kayu yang tidak di finishing (Di cat/pelitur/amplas).
Kayu yang dipakai bisa merupakan kayu yang dibuat sedemikian rupa sehingga terlihat tua, maupun kayu yang memang sudah lama.
Warna kayu nya pun tidak harus selalu coklat, sering kali warna putih juga digunakan.
Bahkan bisa juga menggunakan warna-warna selain coklat dan putih.
Penggunaan Warna Pucat, Kusam, atau Tidak Kontras
Ciri lain dari tema Rustic adalah menggunakan warna yang tidak mencolok. Meskipun warna pucat, namun tidak berarti hanya sebatas warna putih, abu-abu, atau coklat saja, warna lain seperti biru, hijau, dan kuning pun bisa digunakan untuk tema Rustic, namun versi pucat nya yang dipakai.
Karena penggunaan warna pucat ini sesuai dengan konsep ‘usang’ yang ada pada tema Rustic.
Menggunakan Barang Bekas
Salah satu ciri unik dari tema Rustic adalah, kita bisa menggunakan barang bekas yang masih layak pakai untuk dekorasi. Hal ini dapat mengirit budget kita, sekaligus memanfaatkan barang-barang tak terpakai menjadi berguna.
Menonjolkan Kesan Simpel, Kehangatan, dan Kesederhanaan
Jika kebanyakan tema lainnya mengusung kesan mewah, rapi, dan kompleks, maka tema Rustic justru sebaliknya. Kesan yang ditampilkan dalam tema Rustic adalah alami, apa adanya, dan tidak berlebihan.
Suasana yang diharapkan dari tema Rustic adalah Kehangatan, sehingga jika kamu membuat acara dengan tema Rustic ini, harapannya adalah para tamu bisa berbaur dan enjoy dengan suasananya, tanpa rasa canggung.
Suasana yang diharapkan dari tema Rustic adalah Kehangatan
Cenderung Menggunakan Bunga Liar
Yap, kamu ga salah baca, tema Rustic sering menggunakan bunga liar sebagai pemanis. Disaat tema-tema lainnya menggunakan bunga import, dengan warna yang menyala dan cantik, tema Rustic justru kebalikannya.
Beberapa bunga liar yang sering digunakan misalnya Hortensia (Hydrangea), Aster, Mawar Liar (Wild Rose), dan lain sebagainya.
Karena liar, harga bunga-bunga ini pun relatif jauh lebih murah daripada bunga import.
Tali Tambang atau Tali Rami
Tali tambang dan Tali Rami memiliki persaman. Selain sama-sama berwarna coklat, kedua jenis tali ini sama-sama memiliki serabut. Serabut inilah yang membuatnya menjadi unik. Tampilannya yang terkesan ‘berantakan’ menjadikannya cocok dipadukan dengan tema Rustic.
Menggunakan Kertas Kraft
Kertas Kraft merupakan bahan kertas andalan dari tema Rustic. Kertas kraft merupakan kertas daur ulang, sehingga penampilannya tidak bersih seperti bahan HVS. Namun karena itulah, kertas kraft menjadi amat cocok dengan tema rustic, mulai dari dekorasi, undangan pernihakan, hingga packaging.
Kertas Kraft juga merupakan bahan yang digunakan oleh @paperipapero sebagai bahan Paper Box, karena ketebalan yang cukup (280 gsm) dan pasti nya membuat acara kamu makin terlihat Rustic.
TEMA RUSTIC DI INDONESIA
Di Indonesia sendiri, tema Rustic sudah mulai populer di kalangan anak muda, karena kebanyakan dari mereka mulai bosan dengan tema-tema yang ada. Nah, tema Rustic ini bagai terobosan untuk mereka yang bosan dengan formalitas. Mereka mencari sesuatu yang lain, yang nyeleneh, dan lebih santai untuk acara mereka.
Tema Rustic bagai terobosan untuk mereka yang bosan dengan formalitas
Daerah yang paling banyak mencari kata Rustic adalah Bali, lalu diikuti oleh Banten.
Tidak mengherankan, karena Bali memiliki lokasi outdoor yang eksotis sebagai venue wedding. Untuk dekorasi rumah pun, tema Rustic banyak di gunakan di Bali, karena atmosfer budaya nya yang kuat dan kental nya unsur seni di Pulau Dewata.
Di Banten pun masih banyak lokasi outdoor, karena itu banyak orang sekitar Jakarta yang memilih Banten untuk acara bertema Rustic.
Penggunaan kata Rustic sebagai judul buku pun sudah sejak tahun 1800-an. Trend nya sempat menurun di tengah 1900-an. Namun saat ini sudah mulai menunjukan peningkatan setelah tahun 2000, meski masih belum sebanyak tahun 1800-an.
Tema rustic yang syarat akan kreativitas ini ternyata dapat kamu temukan melalui produk-produk UMKM Indonesia lho.
Karena tema rustic biasa bersifat home made, UMKM Indonesia menghadirkan beberapa produk seperti produk pada pernikahan, diantaranya undangan, dekorasi, bahkan hingga gaun.
Selain itu produk interior yang bisa digunakan sebagai merenovasi ruangan bertema rustic juga dapat ditemukan lho.
Caranya tinggal download Aplikasi Titipku aja! Di sana ada banyak produk-produk UMKM Indonesia yang snagat berkualitas.
Cara mencari produk UMKM pada Aplikasi Titipku :
1. Kamu download Aplikasi Titipku di Google Playstore
2. Dari tampilan awal kamu bisa langsung mencari berbagai macam kategori produk
3. Kategori awal akan disuguhkan jenis produk seperti souvenir & kerajinan, makanan & minuman, bahkan ada juga produk sembako
4. pada bagian bawah terdapat juga pelaku UMKM yang telah terverifikasi, yang artinya sudah terpercaya sebagai mitra Titipku
Selamat mencoba dan pastikan gunakan produk UMKM anak negeri ya!
Comments
Post a Comment