Privat Tour Malang - Bromo, Nekat!
Juni, 2019 - Udah lama banget aku pengen travelling ke daerah Jawa Timur, khususnya wisata Gunung Bromo. Yup, sebelumnya aku udah pernah sekali menjelajah indahnya Gunung Bromo di tahun 2014. Karena masih jaman kuliah, dulu nekat banget naik motor dari kota Malang menuju medan berat di Bromo. Nggak dong, aku nggak mungkin sendirian. Tiga laki-laki yang sekarang udah ada yang punya istri, dengan dua motor (Trail dan Bebek) nekat tengah malam menempuh perjalanan hampir 7 jam. Loh kok bisa? Nanti aku ulas di chapter selanjutnya aja. Hehe..
Baik. Sekarang aku bakal bahas tuntas privat tour Malang - Bromo beserta pros and cons-nya. Pertama aku dapet info privat tour ini dari sahabatku yang emang rekomendasiin dari lama. Kenapa? Karena harga dan pelayanannya yang bener-bener diatas ekspektasi.
The Journey Begin.
Baik. Jadi aku pergi travel ke Malang dengan penuh kenekatan. Aku pergi tepat setelah perayaan hari besar Idul Fitri. Tentu aja masih suasana libur lebaran, dimana semua harga mendadak melonjak. Aku hanya janjian dengan temanku buat ketemu di Stasiun Malang. Saat itu aku juga nggak tau mau tidur dimana dan mau kemana. Penting sih ketemu dulu. Awalnya begitu hehehe.
Harga - Kayaknya harga menjadi hal paling krusial (high five dulu sobat misquen, wkwk) buat menentukan pilihan tour. Berapa harga pasaran untuk bisa menggunakan jasa tour dari Malang ke Bromo? banyakan jasa tour akan mematok harga Rp 300 ribu untuk tour bersama. Artinya kita harus berbaur dengan peserta tour lain dan mengikuti jadwal yang sudah ada. Nggak asik banget kan, kayak study tour sekolah aja.
Okey lanjut. Privat tour yang aku dapet harga Rp 375 ribu per orang untuk tiga peserta (aku dan dua temanku). Namanya juga privat tour ya, jadi kami hanya bertiga tanpa direcokin orang asing. Berempat ding, sama supir (hahaha). Harga itu nggak fix, karena tergantung jumlah orang yang ikut. Maksimal orang 7 bakal kena sekitar Rp 175 ribu per orang. Apa nggak gileee murah cekali.
Pro and Cons - Tripnya diluar ekspektasi seperti yang aku jabarin diatas. Supir tepat waktu dan sesuai apa yang sudah dijanjikan. Dapat ruang istirahat sebelum trip berakhir. Dapat snack. Tapi minusnya di supir jeep yang kurang bergairah (apaan dah). Yah pokoknya supirnya terkesan buru-buru pengen tripnya selesai. Tapi karena kekuatan Siti, jadi si supir bisa di lawan hahaha.
Bukit Teletubbies - Bromo
The Journey Begin.
Baik. Jadi aku pergi travel ke Malang dengan penuh kenekatan. Aku pergi tepat setelah perayaan hari besar Idul Fitri. Tentu aja masih suasana libur lebaran, dimana semua harga mendadak melonjak. Aku hanya janjian dengan temanku buat ketemu di Stasiun Malang. Saat itu aku juga nggak tau mau tidur dimana dan mau kemana. Penting sih ketemu dulu. Awalnya begitu hehehe.
Bukit Cinta, Sunrise Point
Mendekati tanggal main, keraguan semakin datang karena aku ataupun temanku bener-bener nggak ada prepare mau ngapain di Malang. Tidur mana pula aku nanti. Akhirnya sifatku yang emang rada bernai mengambil keputusan tanpa persetujuan, suka menentukan pilihan sendiri di detik-detik krusial, aku langsung hubungin beberapa agen tour buat nanyain harga trip ke Bromo. Btw travelling ini nggak bakal mungkin aku cancel karena temanku, sebut saja Siti (nama asli) yang juga nekat banget udah beli tiket dan bisa ngamuk kalau batal.
Dapet harga dari beberapa agen tour, pingsan dah. Mahal banget. Ya ember cyin, ini musim liburan. Okey. Untung aku inget sahabatku yang sering promoin agen privat tour termurah versinya. Langsung aku kontak dan Alhamdulillah beneran murah. Tanpa basa-basi aku nentuin tanggal sendiri tanpa persertujuan Siti. Hehe maapkan.
Skip aja deh, yang jelas Siti setuju sama semua keputusan yang udah aku buat. Aku, Siti dan Ucil (ini temen yang aku jerumusin buat pendamping tour, wkwk) jadi trip Malang - Bromo.
Tidur mana bos? Ya karena sifat kengiritanku, yang saat itu emang lagi tipis aku numpang tidur di tempat saudaraku dong selama dua hari. Alhamdulillah diterima dengan baik hoho.
Sebenarnya ini gong dari cerita menye-menye di atas. Kami berangkat dari Kota Malang jam 12 malem. dijemput menggunakan mobil Avansa. Supirnya super kilat, setelah aku kirim whatsapp "Pak kami sudah siap." langsung meluncur dong.
Perjalanan.
Kami menggunakan Avansa dari Malang ke Tumpang, karena tidur aku lupa deh berapa lama perjalanan. Kira-kira di Tumpang jam 1 malam. Di sana ngapain? nunggu jeep yang mau jemput kita buat lanjut ke Bromo.
Selama di Tumpang sih cuma duduk-duduk aja, karena ngantuk dan dingin. Sempet ngobrol dengan pihak agennya juga. Oiya kalau kalian bawa barang-barang kayak Siti, sampe bawa koper sgala, pihak tour nyediain rumah buat simpan barang. Atau disimpan di Jeep juga aman. Karena males kesana kemari, kami menyimpan barang-barang di Jeep.
Pukul 02.00 - Jeep ungu yang super luas buat kami bertiga datang. Kenalan sama drivernya. Lanjut berangkat Tumpang - Bromo. Perjalanannya cukup bergetar, hehe karena naik Jeep. Si supir ngebut asik, jalanan super gelap. Ditengah perjalanan yang cukup ekstrim (kiri tebing, kanan jurang) ada accident mobil masuk jurang. Jadi kami harus berhenti dulu selama proses evakuasi. Serem dah. Si supir yang kepo abis nanya-nanya terus ke petugas, dan informasinya diceritain dong ke kita. Pokoknya serem, harus lebih berhati-hati.
Btw perjalanan yang nggak banget disini adalah di pasir berbisi Bromo. Aku yakin kepala kalian akan benjol atau perut teguncang seperti blender. Kecuali Siti, okey dia bisa tidur selama melewati medan pasir yang naik turun.
Pukul 04.00 - Sampai di sunrise point. Kami minum kopi dulu sebelum naik ke atas. Harga di warung ini nggak ekstrim banget sih. Tapi kamar mandinya dong Rp 5.000 per sekali masuk. Jebol dompet akuh yang hobi beser. Setelah nongki cantik di perapian milik sebuah warun, kami naik ke Bukit Cinta dan cari posisi. Resenya banyak pedagang yang ngeyel banget jualin dagangannya. Ada juga pak ojek yang nawarin ojek ke Penanjakan Satu.
Bener-bener dingin banget udara di Bromo, nusuk sampai ke tulang. Aku yang nggak kuat dingin menggigil terus sampek matahari terbit. Jadi siapin jaket, celana (kalau pakai jeans dobelan legging ya atau celana kain), topi penghangat, dan sarung tangan (wajib).
Berapa lama di sunrise point? sebetahmu dong, namanya juga privat tour.. kami sih sampai jam 06.30 aja udah pengen cepet-cepet turun karena dingin.
Tengah-tengah tour sih nggak usah aku ceritain detail karena emang privat tour jadi kami bisa kemana aja (yang sejalur) dan tanpa batas waktu. Paling asik di Bukit Teletubbies sih, pemandangannya gila bagus banget.
Pulang.
Nah biasanya perjalanan pulang nggak akan berkesan yah, karena hura-huranya udah kelar. Tapi nggak, tour ini bener-bener berkesan. Saat pulang kami ditanya apakah langsung mau ke Malang atau nggak. Kami bilang kalau mau langsung ke stasiun, tapi jam kereta masih malam (sedangkan tour selesai itu jam 12 siang). Mas-mas supir ngantering kita kerumah pemilik tour.
Di sana kami menyelesaikan pembayaran tour. Dan ternyata kami disediain tempat buat mandi, leyeh-leyeh, bahkan tidur. Kami dikasih kelonggaran istirahat sampai jam 4 buat menuju Malang lagi. Waw.. padahal ya kami nggak berekspektasi sedemikian.
Okey. Karena kotor abis beradu dengan badai pasir, kami mandi. Setelah itu makan bakso di dekat kompleks rumah itu. Dan tidur, yang paling penting hahaha.
Goodbye Malang.
Akhirnya jam 4 sore kami diantar pulang dengan selamat. dan sampai stasiun sekitar jam 6 kurang. Kami makan sore lagi di sekitar stasiun dan jam 7 lebih udah duduk manis di kereta. Bener-bener tour nekat yang berkesan dan menyenangkan.
Nih ya kenapa aku bilang murah, aku kasih bocoran harganya:
Harga - Kayaknya harga menjadi hal paling krusial (high five dulu sobat misquen, wkwk) buat menentukan pilihan tour. Berapa harga pasaran untuk bisa menggunakan jasa tour dari Malang ke Bromo? banyakan jasa tour akan mematok harga Rp 300 ribu untuk tour bersama. Artinya kita harus berbaur dengan peserta tour lain dan mengikuti jadwal yang sudah ada. Nggak asik banget kan, kayak study tour sekolah aja.
Okey lanjut. Privat tour yang aku dapet harga Rp 375 ribu per orang untuk tiga peserta (aku dan dua temanku). Namanya juga privat tour ya, jadi kami hanya bertiga tanpa direcokin orang asing. Berempat ding, sama supir (hahaha). Harga itu nggak fix, karena tergantung jumlah orang yang ikut. Maksimal orang 7 bakal kena sekitar Rp 175 ribu per orang. Apa nggak gileee murah cekali.
Pro and Cons - Tripnya diluar ekspektasi seperti yang aku jabarin diatas. Supir tepat waktu dan sesuai apa yang sudah dijanjikan. Dapat ruang istirahat sebelum trip berakhir. Dapat snack. Tapi minusnya di supir jeep yang kurang bergairah (apaan dah). Yah pokoknya supirnya terkesan buru-buru pengen tripnya selesai. Tapi karena kekuatan Siti, jadi si supir bisa di lawan hahaha.
Comments
Post a Comment